A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan
pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa
diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The
Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities
berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya, agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus
mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak meninggalkan tanggung
jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui ilmu budaya dasar sebagai kelompok ilmu penetahyan
olehProf.Dr.Harsya Bachtiar yang mengatakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu yang bertujuan mengetahui
keteraturan hukum yang terdapat di alam semesta ini, ilmu ini menentukan analisis yang
digeneralisasikan untuk mencari prediksi. Ilmu
ini tidak mungkin 100% benar dan 100% salah, kelompok ilmu alamiah yaitu
: astronomi, fisika , kimia, biologi, kedokteran dan mekanik.
2.
Ilmu-ilmu Social ( social science )
Ilmu yangmempelajari
interaksi/hubungan antara manusia. Dan ilmu ini tidak mungkin 100% benar,
hampir mendekati kebenarannya,kelompok ilmu sosiologi yaitu : sosiologi, politik,
demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum.
3.
Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. dalam
hal ini, metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyatan-pernyataan yang bersifat unik digunakan
dan kemudian diberi arti. Pada umumnya semua itu terdapat tulisan-tulisan dan
tidak ada sangkut pautnya dengan metode yang bersifat ilmiah
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan belajar ilmu budaya dasar untuk membentuk pola pemikiran manusia
lebih kritis dalam suatu permasalahan dan melatih cara berkomunikasi antar satu
sama lain. Di samping itu bisa membangun mahasiswa agar menjadi calom pemimpin
bangsa dan negara yang di siplin dan menjunjung nilai-nilai kebudayaan
negaranya sendiri.
C. Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mengkaji mengenai masalah-masalah
sosial yang terjadi didalam masyarakat. Ilmu sosial dasar ini sangat penting
untuk diterapkan didalam masyarakat karena dengan mempelajari ilmu sosial dasar
ini masyarakat dapat mengatasi masalah sosial yang sering terjadi sehingga
tidak menimbulkan perpecahan antar masyarakat. Ilmu sosial dasar ini saat ini
sudah masuk ke dalam kurikulum pembelajaran di perguruan tinggi dengan tujuan
untuk menanamkan nilai-nilai sosial sehingga para mahasiswa dapat memahami
bahwa adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang selalu ada
didalam masyarakat, menyadari bahwa setiap masalah sosial bahwa setiap masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat itu bersifat kompleks dan cara
penyelesaiannya hanya dengan mempelajarinya, peka dan tanggap/cekatan terhadap
masalah-masalah sosial yang ada didalam masyarakat untuk ikut serta dalam upaya
menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut.
Ruang lingkup ilmu sosial dasar mencakup
berbagai masalah kependudukan dan hubungan dengan perkembangan dan kehidupan
masyarakat serta masalah individu maupun yang ada didalam masyarakat, mengkaji
masalah kependudukan dan sosialisasi dalam kemasyarakatan serta
mempelajari masalah sosial yang dihadapi
oleh masyarakat di pedesaan. Dengan demikian masyarakat terutama mahasiswa
diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial yang
terjadi. Dengan memiliki kepekaan sosial tersebut kita diharapkan untuk dapat
menerapkan ilmu sosial dasar tersebut didalam masyarakat nantinya.
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari mengenai budaya yang ada
terutama kebudayaan yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keberagaman kebudayaan terbanyak didunia. Untuk itu, didalam ilmu
budaya dasar ini kita diharapkan untuk bisa melestarikan maupun menjaga
kebudayaan tersebut supaya tidak punah atau hilang. Karena kebudayaan indonesia
itu merupakan aset budaya yang sangat mahal. Tujuan dari ilmu budaya dasar ini
adalah untuk menyadarkan kita terhadap nilai-nilai kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat dan memiliki kepekaan terhadap masalah kemanusiaan dan kebudayaan
serta dapat bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
Ruang lingkup ilmu budaya dasar mencakup
berbagai aspek kehidupan yang merupakan masalah kemanusiaan dan kebudayaan yang
dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan kebudayaan, baik dari segi
keahlian masing-masing, didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan dari
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Mengkaji masalah-masalah
kemanusiaan dan kebudayaan untuk dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep budaya.
Jadi, perbedaan antara ilmu sosial dasar dengan ilmu budaya dasar adalah
bila ilmu sosial dasar mempelajari tentang masalah-masalah manusia yang
mencakup sosial kemasyarakatan/kemanusiaan, sedangkan ilmu budaya dasar
mempelajari tentang kebudayaan indonesia maupun internasional. Walaupun antara
ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar saling terkait satu sama lainnya. Jadi,
kita diharapkan bukan hanya memiliki kemampuan bersosialisasi saja tetapi juga
berbudaya.
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan
alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual,
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
1.
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
•
Alat-alat
teknologi.
•
Sistem
ekonomi.
•
Keluarga.
•
Kekuasaan
Politik.
2.
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
•
Sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
•
Organisasi
ekonomi.
•
Alat-alat,
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama).
•
Organisasi
kekuatan (politik).
3.
Kluckhohn
mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of
culture) yaitu:
•
Bahasa
•
Sistem
pengetahuan
•
Sistem
tekhnologi, dan peralatan
•
Sistem
kesenian
•
Sistem
mata pencarian hidup
•
Sistem
religi
•
Sistem
kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
F. Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1.
Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
3.
Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,
antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi
nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
1.
Nilai-nilai
Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang
merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan
yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah.
Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh
manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
2.
Sistem
Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat
diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan
sistem-sistem tertentu.
3.
Sistem
Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang
menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
4.
Kebudayaan
Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret.
Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti
kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.
G. Komponen
Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau
komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1.
Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,
seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar
langit, dan mesin cuci.
2.
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
3.
Lembaga
social
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk
dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan
sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah,
wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
wanita memilik karier.
4.
Sistem
kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan
atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian
yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam
kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi,
sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
5.
Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat,
drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti
di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai
estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita
sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan
bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan
janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah
berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat
masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
6.
Bahasa
Bahasa
merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah,
bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa
memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna
bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan
dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai
empati, dan simpati dari orang lain.
H. Nilai-nilai
Kebudayaan
Pengertian nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah besar
dan bersifat umum yang sangat penting serta bernilai bagi kehidupan masyarakat.
Nilai budaya itu menjadi acuan tingkah laku sebagian besar anggota masyarakat
yang bersangkutan; berada dalam alam pikiran mereka dan sulit untuk diterangkan
secara rasional. Nilai budaya bersifat langgeng, tidak mudah berubah aaupun
tergantikan dengan nilai budaya yang lain. Anggota masyarakat memiliki nilai
sebagai hasil proses belajar sejak masa kanak kanak hingga dewasa yang telah
mendarah daging.
Contoh nilai budaya yang ada pada bangsa Indonesia adalah Pancasila
dengan lima silanya yang merupakan satu kesatuan atau satu sistem. Tiap bagian
bangsa Indonesia seperti suku suku memiliki nilai budaya atau sistem nilai
budaya yang menjadi pedoman tingkah laku dalam kehidupan masyarakat. Berbagai
suku bangsa berbeda memiliki dan mengamalkan nilai nilai seperti tolong
menolong atau gotong royong, musyawarah setia kawan, harga diri, tertib dan
sebagainya, yang tercermin dalam berbagai lapangan hidup, unsur unsur
kebudayaan atau pranata pranata seperti religi, organisasi sosial, kekerabatan,
mata pencaharian, unsur teknologi, kesenian dan sebagainya.
Unsur unsur teknologi tradisional contohnya pakaian yang seringkali muncul
dengan hiasan tertentu yang kadang kadang merupakan simbol sebuah nilai yang
mengandung makna berharga bagi kehidupan sosial pendukung kebudayaan yang
bersangkutan. Aktivitas tertentu dalam rangka mata pencaharian dilatarbelakangi
oleh nilai nilai seperti gotong royong.
Aktivitas kerja sama yang bersifat saling tolong menolong itu merupakan
perwujudan pandangan bahwa manusia tidak hidup sendiri, harus saling
bergantung, dan karena itu harus pula memelihara hubungan baik dengan sesama
dalam satu lingkungan sosial tertentu. Pandangan semacam itu menyebabkan
terwujudnya aktivitas dalam pandangan lain, seperti dalam upacara religi,
upacara perkawinan, membangun rumah, dan lain lain. Hal seperti ini tidak hanya
terdapat di Indonesia, tetapi juga pada masyarakat suku bangsa lain di Asia,
Afrika, Oseania, dan lain lain.
I.
Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa Timur
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya. Serta kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman
dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan
dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki
banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun
berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi suatu kebudayaan adalah
etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan
dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian
bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat
mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan
nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan
saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah
berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat
terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan
norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
J.
Ciri Budaya Timur dan Perubahannya
Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang pertama kali
terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo matang, atau
berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang merupakan ciri
khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada umumnya.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar
berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata
sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup
mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur
kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat,
tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun
umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita
tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa
yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang
sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu,
negara lain masih tertinggal. Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang
masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan.
Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu ssuai dengan adat dan
istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi
ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini
selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan
menyaringnya.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar