Senin, 26 September 2016

ILMU BUDAYA DASAR

A.      Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya, agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui ilmu budaya dasar sebagai kelompok ilmu penetahyan olehProf.Dr.Harsya Bachtiar yang mengatakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu yang bertujuan mengetahui keteraturan hukum yang terdapat di alam semesta ini, ilmu  ini menentukan analisis yang digeneralisasikan untuk mencari prediksi. Ilmu  ini tidak mungkin 100% benar dan 100% salah, kelompok ilmu alamiah yaitu : astronomi, fisika , kimia, biologi, kedokteran dan mekanik.

2.       Ilmu-ilmu Social ( social science )
Ilmu yangmempelajari interaksi/hubungan antara manusia. Dan ilmu ini tidak mungkin 100% benar, hampir mendekati kebenarannya,kelompok ilmu sosiologi yaitu : sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum.

3.       Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. dalam hal ini, metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan  pernyatan-pernyataan yang bersifat unik digunakan dan kemudian diberi arti. Pada umumnya semua itu terdapat tulisan-tulisan dan tidak ada sangkut pautnya dengan metode yang bersifat ilmiah

B.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan belajar ilmu budaya dasar untuk membentuk pola pemikiran manusia lebih kritis dalam suatu permasalahan dan melatih cara berkomunikasi antar satu sama lain. Di samping itu bisa membangun mahasiswa agar menjadi calom pemimpin bangsa dan negara yang di siplin dan menjunjung nilai-nilai kebudayaan negaranya sendiri.

C.      Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mengkaji mengenai masalah-masalah sosial yang terjadi didalam masyarakat. Ilmu sosial dasar ini sangat penting untuk diterapkan didalam masyarakat karena dengan mempelajari ilmu sosial dasar ini masyarakat dapat mengatasi masalah sosial yang sering terjadi sehingga tidak menimbulkan perpecahan antar masyarakat. Ilmu sosial dasar ini saat ini sudah masuk ke dalam kurikulum pembelajaran di perguruan tinggi dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial sehingga para mahasiswa dapat memahami bahwa adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang selalu ada didalam masyarakat, menyadari bahwa setiap masalah sosial bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat itu bersifat kompleks dan cara penyelesaiannya hanya dengan mempelajarinya, peka dan tanggap/cekatan terhadap masalah-masalah sosial yang ada didalam masyarakat untuk ikut serta dalam upaya menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut.
Ruang lingkup ilmu sosial dasar mencakup berbagai masalah kependudukan dan hubungan dengan perkembangan dan kehidupan masyarakat serta masalah individu maupun yang ada didalam masyarakat, mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi dalam kemasyarakatan serta mempelajari  masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat di pedesaan. Dengan demikian masyarakat terutama mahasiswa diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi. Dengan memiliki kepekaan sosial tersebut kita diharapkan untuk dapat menerapkan ilmu sosial dasar tersebut didalam masyarakat nantinya.
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari mengenai budaya yang ada terutama kebudayaan yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman kebudayaan terbanyak didunia. Untuk itu, didalam ilmu budaya dasar ini kita diharapkan untuk bisa melestarikan maupun menjaga kebudayaan tersebut supaya tidak punah atau hilang. Karena kebudayaan indonesia itu merupakan aset budaya yang sangat mahal. Tujuan dari ilmu budaya dasar ini adalah untuk menyadarkan kita terhadap nilai-nilai kebudayaan yang hidup dalam masyarakat dan memiliki kepekaan terhadap masalah kemanusiaan dan kebudayaan serta dapat bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
Ruang lingkup ilmu budaya dasar mencakup berbagai aspek kehidupan yang merupakan masalah kemanusiaan dan kebudayaan yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan kebudayaan, baik dari segi keahlian masing-masing, didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan dari berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Mengkaji masalah-masalah kemanusiaan dan kebudayaan untuk dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep budaya.
Jadi, perbedaan antara ilmu sosial dasar dengan ilmu budaya dasar adalah bila ilmu sosial dasar mempelajari tentang masalah-masalah manusia yang mencakup sosial kemasyarakatan/kemanusiaan, sedangkan ilmu budaya dasar mempelajari tentang kebudayaan indonesia maupun internasional. Walaupun antara ilmu sosial dasar dan ilmu budaya dasar saling terkait satu sama lainnya. Jadi, kita diharapkan bukan hanya memiliki kemampuan bersosialisasi saja tetapi juga berbudaya.

D.      Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

E.       Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.       Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
        Alat-alat teknologi.
        Sistem ekonomi.
        Keluarga.
        Kekuasaan Politik.

2.       Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
        Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
        Organisasi ekonomi.
        Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
        Organisasi kekuatan (politik).

3.       Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
        Bahasa
        Sistem pengetahuan
        Sistem tekhnologi, dan peralatan
        Sistem kesenian
        Sistem mata pencarian hidup
        Sistem religi
        Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

F.       Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:

1.       Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.       Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

3.       Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.

1.       Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.

2.       Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.

3.       Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.

4.       Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.

G.     Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

1.       Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

2.       Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

3.       Lembaga social
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier.

4.       Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

5.       Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

6.       Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.

H.     Nilai-nilai Kebudayaan
Pengertian nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah besar dan bersifat umum yang sangat penting serta bernilai bagi kehidupan masyarakat. Nilai budaya itu menjadi acuan tingkah laku sebagian besar anggota masyarakat yang bersangkutan; berada dalam alam pikiran mereka dan sulit untuk diterangkan secara rasional. Nilai budaya bersifat langgeng, tidak mudah berubah aaupun tergantikan dengan nilai budaya yang lain. Anggota masyarakat memiliki nilai sebagai hasil proses belajar sejak masa kanak kanak hingga dewasa yang telah mendarah daging.
Contoh nilai budaya yang ada pada bangsa Indonesia adalah Pancasila dengan lima silanya yang merupakan satu kesatuan atau satu sistem. Tiap bagian bangsa Indonesia seperti suku suku memiliki nilai budaya atau sistem nilai budaya yang menjadi pedoman tingkah laku dalam kehidupan masyarakat. Berbagai suku bangsa berbeda memiliki dan mengamalkan nilai nilai seperti tolong menolong atau gotong royong, musyawarah setia kawan, harga diri, tertib dan sebagainya, yang tercermin dalam berbagai lapangan hidup, unsur unsur kebudayaan atau pranata pranata seperti religi, organisasi sosial, kekerabatan, mata pencaharian, unsur teknologi, kesenian dan sebagainya.
Unsur unsur teknologi tradisional contohnya pakaian yang seringkali muncul dengan hiasan tertentu yang kadang kadang merupakan simbol sebuah nilai yang mengandung makna berharga bagi kehidupan sosial pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Aktivitas tertentu dalam rangka mata pencaharian dilatarbelakangi oleh nilai nilai seperti gotong royong.
Aktivitas kerja sama yang bersifat saling tolong menolong itu merupakan perwujudan pandangan bahwa manusia tidak hidup sendiri, harus saling bergantung, dan karena itu harus pula memelihara hubungan baik dengan sesama dalam satu lingkungan sosial tertentu. Pandangan semacam itu menyebabkan terwujudnya aktivitas dalam pandangan lain, seperti dalam upacara religi, upacara perkawinan, membangun rumah, dan lain lain. Hal seperti ini tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga pada masyarakat suku bangsa lain di Asia, Afrika, Oseania, dan lain lain.

I.        Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa Timur
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Serta kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi suatu kebudayaan adalah etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.

J.        Ciri Budaya Timur dan Perubahannya
Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang merupakan ciri khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada umumnya.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain masih tertinggal. Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu ssuai dengan adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan menyaringnya.

Daftar Pustaka :